Pegiat Wisata Ini Lolos Menjadi Calon Kader Pengawas Pemilu

579
Share on Facebook
Tweet on Twitter

 

Edi Santoso, Peserta Sekolah Kader Pengawasan

REMBANG – Pegiat wisata Kabupaten Rembang, Edi Santoso terpilih menjadi peserta sekolah kader pengawasan yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI.

Pria kelahiran Rembang 05 Februari 1990 ini terpilih setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan wawancara yang diselenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.  Melalui pengumuman Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Nomor 059/BAWASLU PROV.JT/KP.01.00/IX/2019 tanggal 20 September 2019, ia satu-satunya warga Rembang yang lolos seleksi peserta Sekolah Kader Pengawasan tersebut.

Dengan bermodalkan esai berjudul  “Bersama Rakyat Awasi Pemilu”,  pria yang akrab dipanggil Edi ini menyisihkan pendaftar lainnya. Tentu setelah melalui rentetan seleksi yang ditentukan oleh panitia.

Bagi Edi, meski ia banyak bergiat di dunia kepariwisataan Kabupaten Rembang, Pemilu sudah tidak menjadi barang asing baginya. Tercatat, ia pernah menjadi Panwaslu Desa Selopuro, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2018.

Selain itu, Anggota Komunitas Pecinta Wisata Kabupaten Rembang (Kopeta) ini juga pernah menjadi Panwaslu Desa Selopuro, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang pada penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019.

Tak pelak, pengetahuannya tentang kepemiluan tidak diragukan lagi. Melalui esainya, Anggota tim pelaksana inovasi desa Kecamatan Lasem ini mendorong kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif ikut melakukan pengawasan setiap ada perhelatan Pemilu maupun Pilkada. “Memang tidak mudah mewujudkan partisipasi ini. Dibutuhkan proses yang panjang dan butuh energi lebih,” tutur Edi.

Menurut  Tim Promosi RCCN (Rembang Creative Community Network) ini,  budaya ewuh pakewuh masyarakat Rembang yang tinggi, menyebabkan ketika ada pelanggaran Pemilu, enggan melaporkannya. Menurut dia, budaya itu menjadi tantangan sendiri bagi penyelenggara Pemilu. “Oleh karena itu, perlu diperbanyak forum-forum diskusi tentang kepemiluan agar masyarakat menjadi mengerti dan ikut tergerak mengawasi,” pungkas Edi. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here